Selasa, 11 Mei 2010

Hewan - hewan yang mengalami kelainan genetical


Sebagai satu-satunya gorila albino yang berhasil diselamatkan, Snowflake sudah banyak mempesona para pengunjung kebun binatang selama hampir 40 tahun, sebelum akhirnya meninggal karena kanker kulit pada akhir tahun 2003
Kebanyakan gorila hanya dapat bertahan hidup selama 25 tahun, sehingga Snowflake sudah berhasil memecahkan rekor tersebut Selama hidupnya, Snowflake sudah melakukan 22 kali pembuahan, namun tidak satupun keturunannya yang berwujud albino

Sungguh sangat unik sekali, di saat zebra sejenisnya berpola garis hitam putih, namun tidak demikian dengan albino di atas.
Beberapa zebra albino memiliki pola dimana terdapat garis putih seperti zebra kebanyakan, hanya saja warna hitamnya tidak tampak, karena tidak memiliki pigmentasi.

Tidak perlu dijelaskan lagi betapa cantiknya burung merak albino pada gambar tersebut. Warna putihnya sungguh dapat menarik bukan hanya merak betina melainkan juga hewan-hewan lainnya yang ada di sekitarnya.

Ular dapat menunjukkan beberapa variasi dari pola abino, dan kulit mereka akan berpola mulai dari warna putih salju hingga warna yang tampak seperti cetakan yang fotocopy yang kering. Sebagai pemangsa yang bergerak secara diam-diam, ular albino memiliki kerugian dalam dunia hewan buas (dikarenakan warna kulitnya yang terang) dan mereka biasanya tidak dapat bertahan hidup lebih lama.

Hanya ada sedikit sekali bahkan dapat dihitung jari jumlah alligator/buaya putih yang ada di dunia. Tak tidak semuanya benar-benar murni sebagai albino. Gambar di atas adalah Bouya Blan, buaya albino berusia 22 tahun yang tinggal di Florida. Hewan albino ini memiliki pigmentasi yang sangat sedikit, bahkan matanyapun nyaris tak berwarna.
Selanjutnya adalah White Diamond yang lahir di Louisiana namun dibesarkan di Germany’s Serengeti Safari Park. Buaya berusia 15 tahun tersebut merupakan varian buaya Mississppiensis albino satu-satunya di Eropa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar